Peran Generasi Emas dalam Menjamin Kelangsungan dan Kejayaan NKRI
Komando Resimen Mahasiswa Mahasurya Satuan 805 " Wira Cendikia" Universitas Negeri Malang pada tanggal 20 September 2014 menyelenggarakan Seminar Regional dengan tema" "Peran Generasi Emas dalam Menjamin Kelangsungan dan Kejayaan NKRI". Seminar dihadiri 207 peserta dan dibuka oleh Wakil Rektor III Drs. Sucipto M.S. Hadir sebagai narasumber Pangdam V Brawijaya Mayor Jendral TNI Eko Wiratmoko Rektor UIN Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. Mudjia Rahardjo M.Pd dan Dekan FIS UM Prof. Dr. Hariyono M.Pd
Pangdam V Brawijaya menyampaikan bahwa kedaulatan NKRI merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. TNI merupakan garda terdepan untuk mengawal keutuhan NKRI dari ancaman baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam sejarah sejak diproklamirkan Kemerdekan RI selalu mendapat acaman mulai dari agresi Belanda pemberontakan dari dalam negeri seperti DITII sampai pemberontakan G 30 S PKI semua itu upaya-upaya untuk membubarkan NKRI.
Ancaman di era reformasi ini munculnya berbagai macam faham radikal seperti faham ISIS kemudian teroris semua itu sangat membahayakan keutuhan NKRI. Apalagi pengikut faham radikalisme banyak dari kalangan muda sehingga para pemuda perlu didoktrin wawasan kebangsaan supaya lebih mencintai tanah air. Kedepan nasib bangsa dan negara ini terletak di tangan mereka.
Mulai hari ini pemuda harus menyiapkan diri untuk menjawab tantangan dimasa datang. Pada masa modern ini negera asing tidak melakukan penjajahan secara fisik namun mereka menguasai perekonomian kita. Kalau dikaji sebenarnya negara kita belum berdautan secara ekonomi sebab sumber-sumber kekayaan negara kita banyak yang dikelola negara asing seperti sumber tambang perkebunan maupun energi.
Mayjen Eko Wiratmoko menghimbau agar generasi muda menyiapkan diri menghadapi generasi emas. Salah satunya dengan lebih banyak membentuk generasi mahasiswa berbasis wirausaha dan mencintai produk negara sendiri. Selain itu banyak-banyaklah membentuk komunitas belajar yang bermanfaat untuk saling membentuk ketahanan satu sama lain tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Hariyono M.Pd juga mengungkapkan peran generasi muda dalam sejarah politik di Indonesia cukup meyakinkan. Anak muda yang menuju pematangan diri pada umumnya tidak mau menerima keadaan yang sudah ada dan mapan. Sebagian besar anak muda tak suka perubahan suka aman dan nyaman yang berakibat kecilnya kepekaan sosial bahkan abai. Mereka sulit menjadi pelopor perubahan dan pada umumnya mereka terbelenggu dalam pola pikir pasif.
Sebagian kecil anak-anak muda yang berani mengambil resiko dengan mengabdikan dirinya pada nilai-nilai kemanusiaan kebangsaan atau memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Karena yang diperjuangkan menyangkut kepentingan publik maka dinamika pergerakan nasional semakin dinamis di dalam perjuangan ekonomi politik dan budaya. Pergerakan anak-anak muda ini berhasil menjadi pencerah budaya. (bud)
EmoticonEmoticon